Mendung sore ini tidak main-main rupanya. Sedari pagi sudah mengancam akan menurunkan hujan. Membuatku malas beranjak dari kasur yang terasa lebih empuk. Apalagi ditambah selimut. Lengkap sudah agenda bermalas-malasan hari ini. Aku memandang ke luar jendela. Di luar hujan rintik. Sisa hujan seharian ini. Aku beranjak ke dapur. Terpaksa . Demi melengkapi suasana; dingin hujan akan lebih terasa hangat oleh secangkir cokelat panas. Secangkir cokelat panas sudah di tangan. Perlahan ku tiup-tiupkan si cokelat, dan kuseruput. Hmmm. Hangat. Enak. Manis. Aku tersenyum. Jadi teringat.. Ku letakkan cokelat panas itu di meja, ku tarik kursiku, dan aku terduduk. Diam. Melihat ke luar jendela. Hhh..Sedang apa ya di sana? Ku ambil secarik kertas di laci, dan tangan ini mulai menari bersama dengan pensil biru. Hai Kamu.. Aku tiba-tiba teringat kamu. Sedang apa kamu? Hari ini saja kok aku teringat kamu. Kemarin-kemarin tidak. Errrr. Oke, aku berbohong. Kemarin aku juga rindu kamu. Memikirkan sedang ap