Skip to main content

Persiapan pernikahan part 1

Harfiahnya, persiapan udah mulai dari 9 bulan yang lalu,  yaitu cari gedung. Setelah itu cuma survey dan komparasi. Sampai akhirnya menuju lamaran di bulan Desember. Setelah itu baru deh segala persiapan itu dimulai. Saya dan Irwandi mulai membandingkan satu vendor dengan vendor yang lain, dateng ke wedding expo, test food dll.

Persiapan udah bener-bener dimulai.

Tapi ternyata di H-sebulan ini, saya baru nyadar kalau semua itu adalah bagian dari persiapan. Ada bagian lain yang awalnya ngga saya pertimbangkan, dan saya kira akan terjadi natural aja: hubungan saya ke bapak/ibu atau ke ade.

Ada sebagian diri saya di mereka.

Saya kira akan jadi cycle alam aja bahwa nanti akan terjadi nangis-nangisan pas minta izin nikah blablabla.
Ternyata ngga sesimple itu.

Ada hari dimana Bapak jadi pundung karena merasa saya terlalu fokus persiapan dan rutinitas saya yang lain sehingga waktu dengan keluarga berkurang.
Ada masa dimana Ibu jadi sensitif, dan terucaplah kalimat-kalimat yang mengindikasikan kekhawatirannya.
Ada waktu dimana si Ade juga merasa 'Kalo lo nikah trus gue main sama siapa?'

Dan dari situlah saya mulai belajar untuk menerima bahwa moment pernikahan ini bukanlah moment bagi saya semata.
Biar gimana, saya adalah bagian dari keluarga ini sejak hampir 28 tahun yang lalu.

Mostly yang paling berasa ya sama Bapak.
Kalo pas lagi diem-dieman gitu, Bapak suka nyender-nyender, mijetin kepala, atau ngingesin. Kaya biasanya. Tapi rasanya beda. Suka ada hening sejenak. Yang biasanya dilanjutin dengan 'nanti minta PakPuh aja deh yang jadi Wali di akad. Bapak ngga tega'

Lucu ya?

Kalo diceritain iya, tapi kalo dirasa rasa mah atuhlah baper :')

Yah bismillah ajalah.
Kaya rasanya suka tetiba sadar kalo marriage is truly a big decision I've ever made. And without Irwandi, I can't imagine it would be this strong. He always reminds me that above All, we have Allah.
Ngga ada yang bisa dimilikin abadi, semuanya punya Allah.

Beruntung kan saya? :)

Comments

  1. Ticul, lancar-lancar ya semuanya sampai hari H. Salam buat Bapakmu. You're lucky still have him as your wali. :')

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sepotong Rasa dalam Diam #1

Aisya Soraya. Siapa yang tidak mengenal nama itu. Biasa disapa Aya. Mahasiswa tingkat 3 yang cantik, pintar, namun tetap bersahaja. Dia pernah mengikuti kontes kecantikan, dan menjadi juara 2. Pernah pula membintangi beberapa iklan dan hingga kini, masih menjadi presenter sebuah acara berpetualang ke daerah-daerah di Indonesia. Dia satu angkatan denganku. Cuma beda popularitas dan segala kelebihanya tadi. Hehe. Itu sih bukan ’cuma’ ya.

Mengawali taun 2011 dengan..

Pacar. Nggak lah bo'ong banget *garuk-garuk tembok*. Tapi ada yang lebih parah dari itu men. Apa hayo? 1. Ultimatum dari Yang Mulia Ratu Ibu, yang berbunyi, saya harus udah nikah di umur 25. 2. Si Bapak yang kurang lebih mengutarakan hal yang sama, namun plus embel-embel 'Bapak kan udah pengen nggendong cucu, Mbak" Mampus kan tuh gue. Oke, mari kita berpikiran jernih dan positif. Anggap aja itu adalah doa baik dari orang tua untuk anaknya. Cuman ketika saya teringat umur saya taun ini udah memasuki 23, jadi agak-agak dug-dug ser gimanaaaa gitu. Kalo kata temen saya, saya sudah mulai memasuki midlife crisis , yakni masa-masa saya mulai butuh hubungan dengan lawan jenis dan kebutuhan karir juga. Nahkan. Au ah.

Hai!

Hem. Tes tes *ketok ketok mic* Terlalu banyak hal terjadi selama beberapa bulan ini. Jadi cukup lama juga ngga ada waktu nulis. Ada sih, nulis report. Pft. Ini baru bulan ke 4 di 2014 tapi rasanya sudah lemayan lelah. Tapi senang. Tahun ini ngerasain tahun baruannya di Masjid Nabawi, Madinah. Such a rare chance, huh? Yes, it was a holy trip. More than that, it was a very meaningful moment to me, to my life, to my days after. Beware of what you asking for to God. He will answer those prayer in a very unpredictable ways. Very unpredictable. Fyuh. Work life? Hmm, lemayan juga. Baru dapat bonus tahunan. Bisa buat ganjel-ganjel tabungan. Love life? Please skip. Family? Still to try to get used of my dad's absence because of his duty for every 2 weeks. Health? Ehm, proudly saying that I take 2-3 times to exercise. Me anak gym bok ih waw kan yes? Friendship? One of my very bery best person got engaged last month and I feel very extremely happy. OK I was lying. She...