Skip to main content

Weekend Gateway - Peucang Island, Ujung Kulon

Kayanya sekarang perlu menerapkan sistem impulsif. Dimana ada kata gateway, disitulah pangkal kebahagiaan *cailah*

Jadi ceritanya, Jumat 25 April kemarin saya dan teman-teman kantor pergi melarikan diri dari kejamnya ibukota. Kemana? Pulau Peucang, Ujung Kulon.

Denger cerita dari yang udah pernah kesana, agak-agak gerogi maksimem karena katanya perjalanannya jauh, jalanannya naik turun, rusak, gajluk-gajluk. Bisa 7 jam jalan darat, terus lanjut naik kapal menuju pulaunya 3-4 jam.
Berbekal hasrat mencari ketenangan dan kedamaian, saya tetep nekat ikutan. Browsing sana sini, makin mantap karena liat foto-fotonya bagus-bagus. Persiapan juga udah kece, dari mulai beli sendal gunung (padahal mau ke pantai) sampe minum pil kina. Soalnya di sana endemik malaria, jadi sebaiknya pencegahan aja. Plus salah satu jadwalnya adalah trekking hutan. Jadi yasudah.

Perangkat perang yang harus banget saya bawa adalah: tolak angin, antimo, panadol merah, fresh care, permen, minyak kayu putih, dan salon pas. Sisanya aman.

Dan bener aja lho yaaa, sampai disana kayanya capeknya terbayar lunas. Bahkan baru sampai dermaga aja udah kesengsem. Lautnya hijau tosca, bening, ikan-ikan kecilnya keliatan. Pasirnya juga putih. Cantik!

Udah ngga kepikiran buat duduk dan menggalau. Yang ada malah duduk, ngeliat ke pemandangan indah, trus jadi senyum-senyum. Rasanya sayang menikmati pemandangan begitu kalo pake mikirin hal-hal yang bikin sedih.


Ngga cuman mantai, tapi kita trekking entah berapa belas kilometer ya itu nerabas hutan. Pas sampe ujung, subhanallaaaaah baguuus!


Kita juga snorkeling tapi sayangnya saya ngga ada foto-fotonya. Dapet oleh-oleh dari snorkeling, punggung kaki bengkak nendang karang. Luka juga sana sini. Tapi worth it lah. 

Cuaca pas disana kebagian cerah hujan mendung. Tapi it's ok. saya dan teman-teman tetep enjoy. Pas pulangnya, kita dikasih kenang-kenangan sunset.


Lengkap deh senengnya kemarin. Even pas pulang ada sedikit accident yang menyebabkan saya harus sampe rumah jam 4 pagi di hari Senin. Tapi hati senang meskipun sampe sekarang masih berasa oleng kaya di kapal. Hehehe.

Can't wait for the next trip!



Comments

Popular posts from this blog

Sepotong Rasa dalam Diam #1

Aisya Soraya. Siapa yang tidak mengenal nama itu. Biasa disapa Aya. Mahasiswa tingkat 3 yang cantik, pintar, namun tetap bersahaja. Dia pernah mengikuti kontes kecantikan, dan menjadi juara 2. Pernah pula membintangi beberapa iklan dan hingga kini, masih menjadi presenter sebuah acara berpetualang ke daerah-daerah di Indonesia. Dia satu angkatan denganku. Cuma beda popularitas dan segala kelebihanya tadi. Hehe. Itu sih bukan ’cuma’ ya.

Mengawali taun 2011 dengan..

Pacar. Nggak lah bo'ong banget *garuk-garuk tembok*. Tapi ada yang lebih parah dari itu men. Apa hayo? 1. Ultimatum dari Yang Mulia Ratu Ibu, yang berbunyi, saya harus udah nikah di umur 25. 2. Si Bapak yang kurang lebih mengutarakan hal yang sama, namun plus embel-embel 'Bapak kan udah pengen nggendong cucu, Mbak" Mampus kan tuh gue. Oke, mari kita berpikiran jernih dan positif. Anggap aja itu adalah doa baik dari orang tua untuk anaknya. Cuman ketika saya teringat umur saya taun ini udah memasuki 23, jadi agak-agak dug-dug ser gimanaaaa gitu. Kalo kata temen saya, saya sudah mulai memasuki midlife crisis , yakni masa-masa saya mulai butuh hubungan dengan lawan jenis dan kebutuhan karir juga. Nahkan. Au ah.

Hai!

Hem. Tes tes *ketok ketok mic* Terlalu banyak hal terjadi selama beberapa bulan ini. Jadi cukup lama juga ngga ada waktu nulis. Ada sih, nulis report. Pft. Ini baru bulan ke 4 di 2014 tapi rasanya sudah lemayan lelah. Tapi senang. Tahun ini ngerasain tahun baruannya di Masjid Nabawi, Madinah. Such a rare chance, huh? Yes, it was a holy trip. More than that, it was a very meaningful moment to me, to my life, to my days after. Beware of what you asking for to God. He will answer those prayer in a very unpredictable ways. Very unpredictable. Fyuh. Work life? Hmm, lemayan juga. Baru dapat bonus tahunan. Bisa buat ganjel-ganjel tabungan. Love life? Please skip. Family? Still to try to get used of my dad's absence because of his duty for every 2 weeks. Health? Ehm, proudly saying that I take 2-3 times to exercise. Me anak gym bok ih waw kan yes? Friendship? One of my very bery best person got engaged last month and I feel very extremely happy. OK I was lying. She...