Sebenarnya kita adalah gabungan
dari aku yang suka menggerutu, kamu yang merayu, dan segelas es kelapa muda
yang menunggu.
Ceritakan apa saja yang otakmu
produksi tentang hari itu. Pasti aku akan pura-pura syahdu. Dan kita akan berujung
diam, sambil menyeruput es kelapa muda seharga lima ribu.
Dan sekarang, penjual es kelapa
muda itu sudah digusur entah kemana. Aku sedang membunuh waktu, sehingga
melangkahkan kaki ke tempat dulu.
Kamu dan hidupmu adalah hingar.
Sedangkan hidupku kini terlalu jauh dari bingar. Pernah kulihat beberapa kali
kamu sedang menggandeng gadis entah siapa. Dengan tertawa-tawa. Entah apa yang
ditertawakan di pagi-pagi buta dengan rambut berantakan dan langkah gontai.
Sepuluh tahun berlalu jika aku
hitung dengan kalender. Dan jarak kita semakin jauh saja. Sudah tidak ada lagi
cerita tentang kesialan, atau dribble bola basket yang memantul ke dinding
sebelah.
Serasa aku berjalan tanpa arah.
Sedangkan kamu disana yang entah sedang berbagi es kelapa dengan siapa.
Aku rindu.
Comments
Post a Comment