"Mas, tungguin doong. Ayu capek nih.", seorang gadis kecil tampak terengah menuntun sepedanya.
"Iya, Mas tungguin. Lagian kamu bandel sih. Udah Mas Galih bilang ngga usah bawa sepeda, Mas aja yang boncengin", tidak ada nada tinggi yang terdengar. Ia justru mendekat, menyodorkan botol air minum yang sedari tadi menggantung di pundaknya.
"Iya, Mas tungguin. Lagian kamu bandel sih. Udah Mas Galih bilang ngga usah bawa sepeda, Mas aja yang boncengin", tidak ada nada tinggi yang terdengar. Ia justru mendekat, menyodorkan botol air minum yang sedari tadi menggantung di pundaknya.
***
"Mas, tungguin dong. Tali sepatu Ayu belum diiket nih.", gadis berseragam biru putih itu masih sibuk dengan tali di sepatunya.
"Kamu itu ya. Makanya ngga usah pake sepatu yang bertali. Biar ngga ribet. Udah tau sering terlambat.", Langkahnya terhenti, kemudian duduk di bangku sebelah pagar.
"Kamu itu ya. Makanya ngga usah pake sepatu yang bertali. Biar ngga ribet. Udah tau sering terlambat.", Langkahnya terhenti, kemudian duduk di bangku sebelah pagar.
***
"Bude, Mas Galih sudah berangkat belum?", tanya Ayu pada suara diseberang telfon sana.
"Belum, Yu. Itu lagi manasin motor. Kenapa? Mau bareng ya?"
"Iya Budee, Ayu ada ujian pagi ini. Kalau naik bis pasti telat. Boleh minta tolong sampaikan ke Mas Galih Bude, tungguin Ayu di tempat biasa."
"Iya, Bude sampaikan.."
"Belum, Yu. Itu lagi manasin motor. Kenapa? Mau bareng ya?"
"Iya Budee, Ayu ada ujian pagi ini. Kalau naik bis pasti telat. Boleh minta tolong sampaikan ke Mas Galih Bude, tungguin Ayu di tempat biasa."
"Iya, Bude sampaikan.."
***
Dan hari ini..
Sudah siap belum? sender: Mas Galih
Aku lagi ribet tau. Tunggu ya. Aku pasti cantik banget deh hari ini. Hehe. sender: Ayu
Percaya kok :) sender: Mas Galih
Pintu diketuk.
"Mas Galih, penghulunya sudah datang. Mas sudah bisa ke tengah masjid sekarang.", panggil salah satu panitia.
Di hadapannya telah hadir seorang penghulu.
Di sekelilingnya telah tersenyum para keluarga dan teman-teman dekat.
Yang terpenting, di sampingnya telah duduk, seorang wanita yang selalu ia tunggu.
"Masih nungguin toh ternyata?", si wanita berbisik.
"Dari dulu, dari jaman kamu masih ingusan juga aku selalu nunggu.", jawabnya. Tersenyum. Sambil mengulang basmallah dalam hati, menyiapkan diri mengucap ikrar janji, sehidup semati.
Sudah siap belum? sender: Mas Galih
Aku lagi ribet tau. Tunggu ya. Aku pasti cantik banget deh hari ini. Hehe. sender: Ayu
Percaya kok :) sender: Mas Galih
Pintu diketuk.
"Mas Galih, penghulunya sudah datang. Mas sudah bisa ke tengah masjid sekarang.", panggil salah satu panitia.
Di hadapannya telah hadir seorang penghulu.
Di sekelilingnya telah tersenyum para keluarga dan teman-teman dekat.
Yang terpenting, di sampingnya telah duduk, seorang wanita yang selalu ia tunggu.
"Masih nungguin toh ternyata?", si wanita berbisik.
"Dari dulu, dari jaman kamu masih ingusan juga aku selalu nunggu.", jawabnya. Tersenyum. Sambil mengulang basmallah dalam hati, menyiapkan diri mengucap ikrar janji, sehidup semati.
Eh, ada nama gue! Terinspirasi gue ya, Cul? :P *dikeplak*
ReplyDeleteoke banget, ka ticuuuul :)
ReplyDeleteKimi: aaah, salah deh gueee :p
ReplyDeleteNana: makasiii naaa. gw bahkan senyam-senyum sendiri tadi pas bikin :)
sukaaaaa :)
ReplyDelete