Skip to main content

Enjoy your (only one) life!

Tadi di kampus saya sempet ngobrol2 sama salah 1 temen baik saya sejak pertama masuk kuliah. Awalnya sih tentang perasaan, cuma ujung2nya malah dapet insight yang cukup bikin saya adem.

Ngomongin masalah perasaan, atau hati, ngga pernah ada abisnya. Dan tadi didapet satu kesimpulan bahwa, this is life, this is your life. Ada dinamika tentang karir, persahabatan, cinta, apapun itu. Yang kalo cuma dipikirin, dikeluhin, ya ngga ada abisnya. Satu2nya cara, ya dijalanin, dan enjoy it.

Patah hati, wajar. Yang ngga wajar adalah mau terus2an kejebak di kondisi patah hati yang ngga ada ujungnya. People change, so does the heart. Mikirin 'kenapa sih dia bisa berubah secepat itu?' mah ngga akan ada habisnya. Apapun bisa terjadi di kehidupan ini. It's real, and one day you'll say thanks to your God.

Ikhlas. Gampang diucap, tapi ngga segampang itu dilakuin. Kata temen saya itu, jadikanlah ikhlas sebagai target lo. Pastinya ngga sebentar. Tapi diperjalanan menuju ikhlas itulah kita bakal nemuin banyak hal yang bisa semakin mendewasakan diri kita.

Saya akhirnya tadi cuma manggut2 aja. Iya juga sih. Yang bisa bikin hidup kita enak/ngga ya cuma kita. Tergantung kita mau enjoy atau justru sibuk ngeluh ini itu.

This is life.
Ups and downs gonna make you more mature in every single step.
Just enjoy it. Because God only give you one chance to live in this short life.


Thanks Rono Jatmiko :)

Comments

Popular posts from this blog

Sepotong Rasa dalam Diam #1

Aisya Soraya. Siapa yang tidak mengenal nama itu. Biasa disapa Aya. Mahasiswa tingkat 3 yang cantik, pintar, namun tetap bersahaja. Dia pernah mengikuti kontes kecantikan, dan menjadi juara 2. Pernah pula membintangi beberapa iklan dan hingga kini, masih menjadi presenter sebuah acara berpetualang ke daerah-daerah di Indonesia. Dia satu angkatan denganku. Cuma beda popularitas dan segala kelebihanya tadi. Hehe. Itu sih bukan ’cuma’ ya.

Mengawali taun 2011 dengan..

Pacar. Nggak lah bo'ong banget *garuk-garuk tembok*. Tapi ada yang lebih parah dari itu men. Apa hayo? 1. Ultimatum dari Yang Mulia Ratu Ibu, yang berbunyi, saya harus udah nikah di umur 25. 2. Si Bapak yang kurang lebih mengutarakan hal yang sama, namun plus embel-embel 'Bapak kan udah pengen nggendong cucu, Mbak" Mampus kan tuh gue. Oke, mari kita berpikiran jernih dan positif. Anggap aja itu adalah doa baik dari orang tua untuk anaknya. Cuman ketika saya teringat umur saya taun ini udah memasuki 23, jadi agak-agak dug-dug ser gimanaaaa gitu. Kalo kata temen saya, saya sudah mulai memasuki midlife crisis , yakni masa-masa saya mulai butuh hubungan dengan lawan jenis dan kebutuhan karir juga. Nahkan. Au ah.

Hai!

Hem. Tes tes *ketok ketok mic* Terlalu banyak hal terjadi selama beberapa bulan ini. Jadi cukup lama juga ngga ada waktu nulis. Ada sih, nulis report. Pft. Ini baru bulan ke 4 di 2014 tapi rasanya sudah lemayan lelah. Tapi senang. Tahun ini ngerasain tahun baruannya di Masjid Nabawi, Madinah. Such a rare chance, huh? Yes, it was a holy trip. More than that, it was a very meaningful moment to me, to my life, to my days after. Beware of what you asking for to God. He will answer those prayer in a very unpredictable ways. Very unpredictable. Fyuh. Work life? Hmm, lemayan juga. Baru dapat bonus tahunan. Bisa buat ganjel-ganjel tabungan. Love life? Please skip. Family? Still to try to get used of my dad's absence because of his duty for every 2 weeks. Health? Ehm, proudly saying that I take 2-3 times to exercise. Me anak gym bok ih waw kan yes? Friendship? One of my very bery best person got engaged last month and I feel very extremely happy. OK I was lying. She...