It's like me start over again to write, With white blank paper, with new pencil, with new letters, with new story. Yes I'm ready. Let's start, shall we? Good morning :)
Di tengah-tengah kemumetan yang membadai, di sela-sela cerita soal ke-ngga-ngerti-an-lagi harus apa dan gimana, one of the best creature of God named best friend said these words to me: Do whatever that makes you happy, Tik. Gw sih terserah, asal lo bahagia, gw ikut seneng. *cengar-cengir* Bismillah ya :)
Untuk tiap kamu-kamu yang baik hati, yang punya kata-kata sederhana penghapus duka, Untuk tiap kamu-kamu yang mulia, Yang punya tawa untuk dibagi, yang punya senyum untuk ditularkan, Untuk tiap kamu-kamu yang pemarah, Yang punya tenaga lebih untuk mengetik kata dgn emosi, mencoba membangunkan rasio yang mati, Terimakasih ya :)
Mulai kentara. Sebuah garis. Membagi dunia. Semakin lama semakin jelas. Warnanya semakin pekat. Membelah rasa. Berharap angin hapuskan saja. Berharap tak perlu ada. Sehingga tak perlu ada pilihan. Kaki menjejak dimana. Jemari menggenggam siapa. Banyak tangan semakin ramai menggaris. Menebal. Menguat. Memekat. Jangan paksa aku memilih. Karena tak akan pernah bisa. Jangan pernah dorong aku memilih. Aku hanya akan terjatuh. Hapuskan saja garisnya. Sehingga tak perlu memisah siapa-siapa. Tak perlu menarik atau menjauh siapa-siapa. Tak perlu membagi. Tak perlu.